Museum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional (bahasa Inggris: Museum of National Awakening) adalah sebuah gedung yang dibangun sebagai monumen tempat lahir dan berkembangnya kesadaran nasional dan juga ditemukannya organisasi pergerakan modern pertama kali dengan nama Boedi Oetomo.[1]Sebelum menjadi museum, bangunan ini dahulunya adalah sekolah kedokteran yang didirikan oleh Belanda dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen disingkat STOVIA atau Sekolah Dokter Bumiputra. [2]Dalam perjalanannya, gedung tersebut selalu beralih fungsi.[2] Lokasi museum ini tidak jauh dari Pasar Senen, tepatnya di Jalan Abdurrahman Saleh No.26, sebelum RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.[3]

Sejarah

Sebelumnya STOVIA adalah sebuah sekolah dokter yang masih berkembang dengan nama Sekolah Dokter Jawa yang yang didirikan pada tahun 1851 di Rumah Sakit Militer Weltevreeden atau yang sekarang disebut Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.[4] Seluruh staf dosen kampus tersebut berasal dari dokter rumah sakit yang sama.[4] Kemudian aktifitas belajar mengajar dan sekolah tersebut dipindahkan di samping rumah sakit militer atas prakarsa H.F. Rool sang direktur hingga berhasil rampung pada tanggal 1 Maret 1902.[2] Karena perkembangan yang pesat, STOVIA pindah dari daerah Kwini Senen ke Salemba yang kini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.[1] Kampus yang terletak di Kwini sejak tahun 1926 dialihfungsikan menjadi tempat pendidikan MULO, setingkat SMP dan AMS, setingkat SMA.[3]

Lalu, ketika Jepang tiba pada tahun 1942-1954, gedung pertama difungsikan sebagai tahanan pasukan Belanda yang melawan Jepang. [4][3] Berlanjut ke masa kemerdekaan Indonesia tahun 1945 – 1973 gedung tersebut dihuni oleh keluarga tentara Belanda dan orang Ambon. [2]

Karena nilai sejarahnya yang tinggi, berkaitan dengan kelahiran Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, pada tahun 1948 ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional.[1]Selain itu, gedung ini juga merupakan saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan, yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon. [4] Serta di gedung ini juga lah beberapa tokoh pergerakan seperti Ki Hadjar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan R. Soetomo pernah menimba ilmu.[3] Oleh karena itu, selanjutnya pada tahun 1973 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memugar gedung itu, dan pada 20 Mei 1974 bersama dengan presiden Suharto, diresmikanlah menjadi Gedung Kebangkitan Nasional.[1]

Belum selesai sampai di situ, komplek gedung berbentuk segi empat tersebut dijadikan empat buah museum yaitu Museum Budi Utomo, Museum Wanita, Museum Pers dan Museum Kesehatan sampai akhirnya pada 7 Februari 1984 menjadi Museum Kebangkitan Nasional. [2] Sedangkan keluarga dari Ambon yang tinggal di tempat itu dipindahkan ke perumahan Cengkareng Jakarta.[3][2] Museum ini juga ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Sehingga konsekuensinya gedung ini harus tetap dilestarikan, dipelihara, dan tidak boleh dirombak.[1]

Koleksi

Masuk ke dalam gedung dapat disaksikan ruang kelas dan laboratorium, asrama, tempat olah raga, kantin, dapur, dan aula. [4] Selanjutnya, pengunjung disuguhkan dengan seluruh koleksi museum dengan total 2.042 buah berupa bangunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan, patung, diorama, peta/maket/sketsa, dan miniatur. [2] Seluruh koleksi tersebut dipamerkan di beberapa ruangan antara lain di ruang awal pergerakan, ruang kesadaran nasional, dan ruan pergerakan, dan ruang memorial Boedi Oetomo. [4] Terbaru, pada tahun 2012 dan 2013 revitalisasi museum secara bertahap dilakukan oleh pemerintah pusat dari segi tata koleksi, pemasangan air conditioner, dan perbaikan pada papan keterangan. [5]

sumber: id.wikipedia.com




Deskripsi Pencarian Anda: 
Kami telah melayani ratusan pelanggan dari berbagai daerah di dalam dan luar negeri. Setiap motor dilengkapi dengan helm, mantel dan kunci pengaman. Melakukan pemeriksaan mesin (servis) rutin setiap bulan. Membangun jaringan dengan pengguna media sosial melalui Facebook, Instagram, Whatsapp, BBM dan Google Plus, guna memenuhi permintaan sewa motor di Jakarta 

Kata Kunci Pencarian Anda: 
Sewa Motor, Sewa Motor Jakarta, Sewa Motor Murah, Sewa Motor Ramah, Sewa Motor Lengkap, Sewa Motor Mudik, Sewa Motor Ojek Online, Rental Motor, Rental Motor Jakarta, Rental Motor Murah, Rental Motor Ramah, Rental Motor Lengkap, Rental Motor Mudik, Rental Motor Ojek Online, Tarif Sewa Motor, Tarif Sewa Motor Jakarta, Tarif Rental Motor, Tarif Sewa Motor, Wisata Jakarta, Motor Rent, Motorcycle Rental, Jakarta Tourism, Wisata Indonesia, Monumen Nasional, Monas, 21 Rental, 21 Rental Motor, Harga Sewa Motor di Jakarta, Tips Pilih Rental Motor, Tips Hemat Bensin, Tips Mudik Asik dan Nyaman, Harga sewa honda beat, harga sewa honda vario, harga sewa mio z, harga sewa mio j, harga sewa mio gt, harga x-ride, harga sewa motor bersahabat, atur jadwal rental motor, atur jadwal sewa motor, rencana rental motor, rencana sewa motor, tips rencanakan sewa motor, tanggal sewa motor, tanggal rental motor, syarat dan ketentuan sewa motor, syarat dan ketentuan rental motor, booking sewa motor, booking rental motor, sewa, rental, motor, jakarta, indonesia, rental motor jakarta musat, rental motor jakarta barat, rental motor jakarta selatan, rental motor jakarta timur, sewa motor jakarta pusat, sewa motor jakarta barat, sewa motor jakarta selatan, sewa motor jakarta timur, uu lalu lintas, undang-undang lalu lintas, sewa motor harian, sewa motor mingguan, sewa motor bulanan, rental motor harian, rental motor mingguan, rental motor bulanan, tempat wisata di jakarta, kota kasablanka

No comments:

Post a Comment

Hubungi kami pada hari kerja dari Senin s.d Sabtu, Pukul 09.00 s.d 18.00 WIB melalui nomor telepon 0852-6267-2779 (Telp/SMS/WA 21 Rental)